Dear, You

Tuesday, May 26, 2015

Dear, you.



Sebelum kita saling mengenal,
Pernahkah kamu terbayang, kita akan dipertemukan?
Pernahkah kamu terbayang juga, kita saling menyimpan rasa?
Atau, pernahkah kamu terbayang, bahwa kita akan berada dalam keadaan rumit ini?

Aku sendiri belum pernah membayangkan kita bisa dipertemukan, sampai kemudian saling mengenal dan mengidentifikasi diri sebagai orang yang menyukai dan disukai. Bahkan, sampai detik ini, aku masih belum sepenuhnya sadar bahwa ternyata aku bisa mengenal kamu. Iya, kamu, orang pertama yang mengajakku berkenalan saat itu. Iya, saat itu, kalau kamu ingat. Kamu juga, yang sering membuatku merusak jam tidurku sendiri, hanya untuk berselancar di media sosialmu.

Aku masih belum sepenuhnya sadar juga, bahwa ternyata aku telah merasakannya sejak lama. Fatalnya, aku terlanjur mengungkapkannya padamu, lewat tingkah dan ucapku. Sempat terbesit untuk melangkah jauh, tapi masih banyak tapi, tapi, dan tapi. Maka aku pernah mengatakan padamu, cukuplah kita untuk saling mengenal saja saat ini. Mengenal yang tak sekedar kenal.

Bahkan kita telah sampai pada keadaan yang menurutku rumit. Membuatku habis pikir, bagaimana bisa keadaan ini tercipta karena kita sendiri. Batasan yang tak jelas tentang bagaimana seharusnya kita berucap dan bertindak.

Aku takut. Takut keadaan ini semakin membuat kita berharap. Membuatku berharap, juga membuatmu berharap, pada keadaan yang belum tentu nyatanya.  Padahal, kita belum benar-benar saling mengenal dan memapankan hati. Kita hanya bisa menyiapkan diri untuk dua pilihan: 1) sekedar saling mencintai; atau 2) saling mencintai dan memiliki.

Sepenggal kata terakhir, selamat bertambah dewasa. Semoga kamu, dan aku, selalu dalam lindungan Tuhan dan selalu berada dalam kebahagiaan.

You Might Also Like

2 comments

  1. nggak nyangka kamu juga bisa galau ya bee... *puk puk..
    kadang emang klo nggak ada hubungan menjadi semakin membingungkan, apa coba yang bisa dilakukan? semuanya aja nggak jelas. hubungannya seperti ada tapi tidak ada, seperti berhak padahal tidak, hehe... klo ada hubungan ya sama aja sih haha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aaaah malu >< Bisa deeew aku kan juga manusia biasa wkwk. Nah! ((Seperti berhak padahal tidak)) hahaha aku mah apa atuh :___) Moga aku segera siap dan bs menyusul kaya kamu yaaa xixixi

      Delete