Akses Internasional Yang Tak Internasional

Friday, June 24, 2016

Sebelum bicara mengenai judul, aku ingin mengucapkan Selamat Puasa untuk yang menjalankan, ya! Jarak dari postingan lalu memang nggak terlalu jauh, tapi aku belum sempet menyapa bulan Ramadhan, hehe.


Well, sebetulnya udah beberapa kali aku klik new post tapi ku close lagi karna belum ada ide tulisan. Tapi hari ini, akhirnya aku menemukan ide untuk bahan postingan blog haha.

Ada yang bisa nebak kah judulku itu me refer ke siapa atau apa?


Okeh, jadi postingan ini ku dedikasikan untuk jalanan di dekat rumahku, yang setiap hari aku lewati dan kian hari kian menyebalkan.

Jalan yang kumaksud adalah Jl. Raya Juanda, Sidoarjo. Iya, akses utama ke bandara juanda Surabaya, baik T1 maupun T2. Jalan kembar yang tiap hari makin makin lah.

Di postingan ini, aku akan lebih banyak mengungkapkan keluh kesahku tentang Jl Raya Juanda. Tanpa ada maksud untuk menyinggung pengelola, aku hanya menggunakan mediaku untuk mengungkapkan aspirasiku sendiri.

Ada beberapa poin penting yang menurutku perlu digarisbawahi mengenai keadaan Jl. Raya Juanda ini.

Yang pertama, GELAP SEKALI YA.
Iya, beneran. Apalagi akses ke Terminal 2. Sebagai pengguna setia jalan ini, kami sering takut kalo keluar malem-malem lewat jalan ini. Fyi, bapakku sangat sering pergi ke luar kota dan otomatis kami (orang rumah) bertugas antar jemput ke T2. Keadaan yang sering terjadi adalah bapakku PP, pergi pagi, pulang dini hari. Keadaan jalan ke T2, sebagai bandara internasional, menurutku sangat nggak layak. Jalan yang sepi dan gelapnya naudzubillah, bikin kami males anjem lagi. Alhasil sekarang bapakku selalu pulang ke rumah naik taxi. Sering kami perhatikan, jalanan ini sebenernya telah terpasang lampu, TAPI NGGAK DINYALAIN. Harusnya, jalanan menuju bandara ini terang benderang, kan? Tapi mungkin masih ada yang merasa bahwa jalanan ini tidak perlu penerangan, sehingga sampe kini jalannya masih gelap, yasudah, silakan.

Yang kedua, ARAH BUNDARAN ALOHA MACET PARAH.
Bagi pengguna setia jalan ini pasti udah hafal jam-jam macet parah di sini. Dari arah kejauhan aja udah macet parah. Alhasil, kami selalu lewat jalan pintas alias jalan dalem alias jalan kampung. Beberapa tahun silam, saat pertama kali aku pindah ke area ini, jalanan belum sebegini macetnya. Setelah ditelusuri, selain karna emang jalanan agak padat di jam-jam tertentu, macet ini ternyata disebabkan anak-anak atau orang-orang yang nyebrang-nyebrangin itu lho. Yang tadinya dari arah juanda-aloha bisa gantian jalannya sama yang arah surabaya-muter aloha dan surabaya-sidoarjo, gara-gara ada yang nyebrang-nyebrangin itu, malah jadi awut-awutan. Kenapa? Karena mereka itu malah nutupin jalan. Jalan yang harusnya bisa kita pake buat nyelip dan melakukan trik trik lainnya, jadi terhambat karna keberadaan mereka. Malesin.

Yang ketiga, JASA PUTER BALIK DI SEGALA JALAN JUANDA BIKIN LEPAS FOKUS. 
Sejatinya, Jl Raya Juanda itu bukan jalan yang selalu macet kok. Yang macet ya cuma di yang kusebut di poin kedua tadi. Selebihnya, sepi. Makanya biasanya pada ngebut-ngebut. Nah, dari rumahku ke arah jalan besar, tentu harus putar balik di jl raya juanda dan keluar ke bundaran aloha. Omong-omong soal puter balik di Jl Raya Juanda (di puter balik mana aja, insyaallah ada), belakangan ini selalu ada yang jaga. Iya, jasa puter balik. Tapi, sebenernya mereka nggak membantu sama sekali menurutku. Pertama, mereka emang membunyikan peluit dan membawa papan stop, tapi mereka nggak menggunakan di waktu yang tepat. Mereka menggunakannya waktu jalanan emang udah sepi ato emang motor dan mobil pada udah lewat. Wth? Aku bisa nyebrang sendiri tanpa dibantu kalo ujung-ujungnya nunggu jalanan sepi juga. Bahkan posisi mereka itu malah nutupin jalan. Yang harusnya aku bisa langsung belok dan ndluyur ke kanan, karna posisi mereka yang nggak tepat ini, aku jadi harus ke kiri dulu. Sabar....sabar....

Yang keempat, BANJIR.
Beneran, tiap hujan jalanan ini selalu banjir. Selalu. Bahkan, dulu pernah non stop hujan dan se sidoarjo banjir. Ya termasuk Jl Raya Juanda ini. Banjir parah. Masa akses internasional gini banjir?

Demikian 4 poin penting dari aku. Next time kalo ada keluhan lagi akan aku update, pasti. Foto juga menyusul, karna sejauh ini selalu nyetir so nggak bisa ambil gambar.

Untuk kalian yang pernah ato bahkan juga pengguna setia jalan ini, gimana? Ada yang mau disanggah? 😉 Kutunggu cerita kalian tentang jalan ini...

You Might Also Like

0 comments