Sebuah Kisah Setelah Menikah (Part 1)

Wednesday, September 25, 2019

Alhamdulillah ya ternyata 1,5 tahun jadi istri lumayan menyita perhatian. Perhatian ke suami dan ke rumah hahaha. Jadi blog ini lumayan terbengkalai. Karena setelah menikah belum pernah cerita apa-apa di blog, jadi tulisan kali ini akan aku dedikasikan untuk menceritakan seklumit cerita tentang dunia pernikahan yang sudah aku jalani.


Karena setelah nikah kita langsung tinggal sendiri, jadi awal-awal (bahkan sampe sekarang) pasti ada aja hal-hal di rumah tangga yang membuat kita kaget dan shock.

Kalau sebelum nikah, mungkin kehidupan kita bisa terdeskripsikan dari lagunya Mbah Surip, "Bangun tidur, tidur lagi, bangun lagi, tidur lagi, banguuuuun, tidur lagi..."

Dan setelah menikah, lagu Mbah Surip terpaksa harus diganti liriknya. Kadang masih bisa sih mbangkong. Tapi kebanyakan ya auto bangun. Memang kalau kata orang-orang jaman now, yang memiliki paham bahwa laki-laki dan perempuan setara, suami dan istri harus saling membantu dalam urusan rumah tangga dan edebre edebre. Jadi istri tidak memiliki kewajiban 100 persen untuk masak dan lain-lainnya.

Tapi mohon maaf saudara-saudara, saya inginnya juga seperti itu. Tapi kenyataan tidak sepenuhnya berkata demikian. Urusan domestik rumah 90% akhirnya tetap menjadi urusan istri, mulai dari masak, nyapu, ngepel, merapihkan rumah, cuci baju, jemur baju, setrika baju, ngelap-ngelap debu, dan lain-lain. Suami kadang-kadang bantu nyuci baju (secara tinggal nyemplungin wkwk) dan njemur, juga nyiram tanaman.

Nah jadi otomatis harus bersedia dan berusaha bangun pagi demi menyelesaikan urusan urusan domestik.

Dan karena aku juga perempuan bekerja, otomatis urusan domestik rumah tangga kadang-kadang terbengkalai juga karena berbagi waktu kantor dan rumah. Rasanya 24 jam terlalu singkat untuk melakukan banyak hal. Terlebih kalau lagi cape banget, bad mood, belum gajian LOL. Rasanya auto rese. Kalau udah gitu inget-inget pahala aja deh biar ikhlas dan semangat lagi, karena kenyataannya kita nggak sendiri kan? Most of Ibu-Ibu pasti juga sama.

Urutan jadwal harianku kurang lebih kaya gini deh:
04.15 - Bangun dan sholat subuh.
04.30 - Cuci-cuci piring dll yang masih belum tercuci.
05.00 - Masak nasi & lauk dll, disambi nyapu.
06.00 - Masakan ready, ngurusin cucian (kalo ada).
06.xx - Ngepel

Lalu leha-leha atau beres beres rumah sampe jam 7 atau 8. Makan, mandi, berangkat ke kantor.
Nyetrika bajunya weekend (kalau pas nggak keluar) atau pas gabut aja wkwkwk. Aku tipe orang penumpuk setrikaan sampai kaya Gunung Everest hehe.

KAPAN BELANJANYA?
Dulu awal-awal nikah belanja tiap hari di toko sayur deket rumah. Lalu jadi berapa hari sekali, dan sekarang jadi 2 minggu sekali :) Terkadang juga belanjanya pas jam istirahat kantor karena kantor kebetulan tetanggaan sama supermarket. Alhamdulillah sejauh ini aman-aman aja belanjaan untuk 2 minggu, cuma belanjanya agak cape aja karena bawaannya pasti segambreng.

Kurang lebih itu cerita singkat tentang kehidupan rumah tanggaku. Next post aku mau cerita tentang apa aja hal-hal yang perlu dibelanjain, baik belanja harian mingguan maupun bulanan. Sebagai gambaran bagi temen-temen yang mau nikah supaya sadar kalau biaya hidup itu tidak murah guys. 

Tunggu cerita selanjutnya ya!


Image Source:
https://dailytimes.com.pk/266704/stigma-of-being-a-housewife-2/

You Might Also Like

0 comments