Kenapa stipo berwarna putih?

Tuesday, April 01, 2014

Selamat bulan baru! Welkam April! Akhirnya bulan April tiba, dan ternyata udah mau UTS aja. Sesuai komitmen sendiri, aku akan menulis minimal sekali dalam sebulan even pembahasannya nggak penting. Dan ternyata memang tulisanku munculnya hanya di titik minimal, pas banget sekali dalam sebulan haha. Di post kali ini aku ingin membahas mengenai stipo atau tipe-x atau correction pen.

Kemarin sepulang ngampus (iya padahal Hari Raya Nyepi) aku menyempatkan diri mampir ke Grame*** karena pulpenku habis. Aku berkutat cukup lama di bagian pulpen karena kalo nyobain pulpen nggak hanya urek-urek, tapi nulis satu kalimat untuk memastikan pulpen itu nggak macetan. Sampai akhirnya aku bertemu dengan sepaket stipo yang dikemas apik sekali. Packagingnya menarik sekali, sayang aku (me)lupa(kan) mereknya karna harganya...............mahal. Akhirnya pencarianku berlanjut, lihat-lihat stipo. Dan berlanjut lihat-lihat kertas isi binder. Warna warni, tapi aku nggak pernah tertarik. Aku hanya tertarik dengan kertas berwarna putih.

Dan aku baru kepikiran, kenapa semua stipo warnanya putih? Padahal kertas warnanya macem-macem. Bayangkan kalo kertasnya warna pink terus di stipo warna putih, bukannya sebagai correction tapi ngotorin kertas. Memang sih menutupi kesalahan pulpen, tapi menambah kesalahan baru karena warnanya nggak sesuai sama warna kertas. Mending ganti kertas daripada kelihatan aneh dan nggak match.


Apa produsen stipo menggeneralisasikan bahwa kertas itu warna putih sehingga stipo juga diwarnai putih?

Apa putih dianggap sebagai warna suci sehingga juga dianggap mampu "mengoreksi" kesalahan?
Apa mereka merasa bahwa warna putih itu "membersihkan"?

Stipo putih hanya cocok dipakai untuk kertas berwarna putih. Untuk kertas warna-warni, stipo warna putih malah akan menodai warna kertas. Lebih baik ganti kertas baru daripada pakai stipo! Kalau sudah terlanjur nulis banyak dan tiba-tiba terjadi kekhilafan, yasudah potong bagian kertas yang lain dengan warna sama, lalu tempel disitu dengan lem atau double-tape. Kelihatannya lebih cocok meskipun sedikit ribet. Iya sedikit, kalo lem dan gunting sudah tersedia di kotak pensil hehe.

Inilah salah satu alasan kenapa aku nggak mau dan nggak suka dengan kertas berwarna, yaitu karna perkara stipo.

You Might Also Like

1 comments